Akhirnya sampai di Guangzhou pagi dini hari sekitar jam 1.00 Karena hari masih gelap kami putuskan menunggu sekitar 5 jam di bandara sampai ada waktu keberangkatan subway (ditie) yg pertama ke Guangzhou Nan.
Ada dua penumpang yg bersama2 menunggu di bandara sehingga kami bisa ngobrol2 dg mereka. Satu dari Malaysia dan satu lagi warga China....Jadi kami punya banyak waktu menimba ilmu dari Ibu asal Malaysia yg bolak-balik ke Guangzhou dan latihan berbahasa mandarin dg ibu satunya yg asal China. Ngobrol dan makan nasi daging dari toko semacam 7/11 di aiport membuat masa menunggu tdk terlalu lama.
Tibalah waktu kami beli tiket dari mesin penjual karcis. Kami memasukkan uang dan keluarlah koin plastik senilai 10 Rmb.
Ini semua dibantu oleh Ibu asal Malaysia, yg juga menuju arah ke Jiahe Wanggang dan menunjukkan kami pindah ke line 2 yg menuju Guangzhou Nan. Sungguh senang bertemu dg ibu yg baik hati ini.
bersama Ibu yg berasal dari Malaysia di subway menuju Guangzhou South Railway Station |
Namun ternyata kali ini kami ternyata harus menghadapi suatu masalah yg cukup bikin ribet dan makan waktu...yaitu mencari tempat penukaran tiket online ke tiket fisik.
KEBANYAKAN ORANG CHINA GA BISA BAHASA INGGRIS
Kami tiba di Guangzhou South Railway Station dan segera mencari tempat penukaran tiket...namun petugas yg memeriksa pasporpun ternyata ga paham bhs Inggris. Dia bilang kami harus naik ke lantai 3 utk tukar tiket.
Setelah barang bawaan dan koper kami di scan, dan tubuh kami diperiksa petugas, segeralah kami naik eskalator dg membawa semua tas kami.
Sampai lantai tiga bengonglah kami krn tempat itu luar biasa besar dan kami tidak tahu harus ke mana pergi.
Nah inilah masalahnya kebanyakan org Chinese ga bisa bhs Inggris, dan kalaupun kita nanya dlm bhs mandarin, mereka akan berasumsi kita bener2 bisa bhs mandarin, jadi saat mereka memberi petunjuk, mereka akan ngoceh dlm bhs mandarin dg kecepatan yg cukup cepat sehingga saat selesai dijelasin, kitanya jadi bengong...and mikir "Hah...tadi dia ngomong apaan ya????"
Nah...kalo kita kasih muka kaga ngerti, mereka suka kesel and ngomel2 sendiri. Ini terjadi saat kami nanya petugas yg udah berumur kira2 50 tahunan, kami mo nanya bhw kami udah beli tiket online trus ke mana mesti tukar online tiket ke tiket fisik...
Nah...dia tuh pikir kami mau beli tiket...trus dia suruh kami masuk ke pintu gerbang yg dia jaga. Ya, kami ga mau masuk krn kami mau pastiin ini tempat penukaran tiket yg bener...nah krn kita ga nurut sama dia, terus dia jelasin pakai mandarin bla bla blah sambil marah2...and akhirnya terpaksa kami bilang xie2 aja n kami tinggalin....
Setelah tersesat arah beberapa kali akhirnya ketemu gadis petugas di stasiun itu yg bisa ngomong Inggris... dan ternyata kami harus turun lagi ke lantai 1 dan keluar gedung utama dan masuk ke salah satu kantor yg menyatu dg gedung bagian luar stasiun... oiya nama tempat nya tertera tulisan berikut...
人 = ren2=orang
工= gong1 = kerja
售 = shou4 = menjual
票 = piao4 = tiket
处 = chu4 = tempat
人工售票处 = ren1 gong1 shou4 piao4 chu4 = secara harafiah artinya tempat yg menjual tiket biasa.
Jadi di tempat ini ada petugas yg menjual tiket kereta, sedangkan di dalam stasiun kebanyakan orang yg mau naik kereta membeli tiket pada mesin.
Nah ini juga tempat dimana tiket yg udah kami beli di Indonesia secara online ditukar dg tiket kartu sekali pakai (ternyata ga bisa pakai tiket online krn tiket masuknya akan dimasukkan ke mesin tiket saat masuk dan secara otomatis akan discan oleh mesin)
Setelah beberapa hari di Guangzhou, kami simpulkan bhw mendingan kalo kita nanya itu pakai bhs Inggris supaya mereka tahu kalo kita orang asing, nah kalau udah mentok banget tuh orang memang ga bisa ngerti Inggris barulah gunakan bahasa mandarin.
Nah...masalah kedua adalah mencari tempat keberangkatan/ gate pemberangkatan gaotie/kereta express namun ini jauh lebih mudah karena setelah dapat tiket fisik di situ tertera nomor gate pemberangkatan.
Akhirnya lega karena setelah terbuang kira2 satu jam, masih ada waktu masih tersisa utk cari makan...Untung kami beli tiket tidak mepet2 krn memang sudah cadangkan wkt utk hal2 seperti ini.
Makanan di stasiun seperti sudah dibayangkan harganya cukup mahal... bubur dipatok seharga 20RMB (rp.44.000) dan mie seharga 32RMB (rp 70.400)... untuk perbandingan di kota Guangzhou sendiri ada beberapa kedai menjual bubur hanya seharga 5 sd 10 RMB (rp. 11.000 sd 24.000), dan mie/kuetiaw hanya 8 RMB (rp. 17.000).
Setelah mengisi perut dg sarapan yg hangat ini, kami bersiap naik Gaotie...
Antrian Gaotie sangat panjang, tak terhitung banyaknya yg antri masuk...namun pelayanannya sangat cepat sehingga tidak butuh waktu lama sekalipun antrian panjang.
Gaotie sangat nyaman, perjalanan ke guilin memakan waktu 3 jam, namun di dalam kereta kami bisa tidur dg nyaman. Barang bawaan pun cukup aman krn ada rak besar seperti cabin pesawat.
To be continued to China 004
China 004 Explore pemandangan di sekitar Danau Rong
No comments:
Post a Comment